Friday, April 26, 2013

Sistem Respirasi

Respirasi eksternal (bernapas) meliputi pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 serta uap air. Pernapasan merupakan pertukaran gas antara organisme dan lingkungannya. Respirasi internal (pernapasan seluler) terjadi di dalam sel. Secara garis besar, respirasi merupakan pemecahan glukosa dengan bantuan enzim-enzim untuk menghasilkan energi. Respirasi melibatkan tahap-tahap glikolisis, siklus krebs, dan transpor (transfer) elektron. 

Pernapasan pada berbagai tingkat organisme berbeda-beda. Pada amoeba, cacing pipih, dan coelenterata, respirasi terjadi melalui seluruh permukaan tubuhnya, yaitu secara difusi. Insekta dan Myriapoda bernapas dengan trakea. Hewan golongan Arachnida (labah-labah) bernapas dengan paru-paru buku. 

Pernapasan pada vertebrata juga bemacam-macam, tergantung golongan organismenya. Amfibi misalnya katak, bernapas dengan paru-paru, kulit, dan insang. Aves, misalnya burung, bernapas dengan paru-paru (pulmo). Burung memiliki perluasan paru-paru yang disebut kantong udara. Kantong udara berfungsi menyimpan cadangan udara. Pisces (ikan) bernapas dengan insang. Pada ikan bertulang sejati, insang tertutup oleh operlukum. 

Pernapasan pada manusia menggunakan paru-paru. Jalur pernapasan pada manusia adalah : rongga hidung -> faring -> laring -> trakea -> bronkus -> bronkiolus -> alveolus. Difusi O2 dan CO2 pada paru-paru terjadi di bagian alveolus. Pernapasan melibatkan 2 proses, yaitu menarik napas (inspirasi) dan mengeluarkan napas (ekspirasi). Berdasarkan organ-organ yang terlibat, pernapasan dibagi menjadi dua, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.

Friday, April 19, 2013

Sel Darah Merah

Sel darah merah berwarna merah kekuningan, warna merah itu berasal dari hemoglobin. Sel darah merah dapat mengikat oksigen karena adanya hemoglobin. Selain itu, sel darah merah dapat mengkatalisis reaksi antara CO2 dan air karena sel darah mengandung anhidrase karbonat dalam jumlah besar. Reaksi ini memungkinkan darah bereaksi dengan sejumlah besar CO2 dan mengangkutnya dari jaringan ke paru-paru. 

Kadar hemoglobin dalam darah bervariasi tergantung jenis kelamin dan umur. Oleh karenanya sulit untuk menentukan nilai standarnya. Pada kondisi yang normal 100ml darah lelaki dewasa kadar Hbnya 15-16gr. Penentuan kadar hemoglobin dapat dilakukan dengan mengukur banyaknya ml oksigen yang diikat oleh Hb (1,34ml O2 dapat diikat oleh 1gr Hb), atau secara kalorimetrik dengan membandingkan antara intensitas warna Hb dengan warna standar. 

Konsentrasi sel darah merah pada laki-laki normal adalah 5.400.000 permililiter kubik dan pada wanita normal 5.000.000 permililiter kubik. 

Faktor yang menentukan variasi jumlah sel darah merah adalah jenis kelamin, usia, dan juga ketinggian tempat orang tersebut hidup. Jumlah sel darah merah dapat berkurang, misalnya karena luka yang mengeluarkan banyak darah atau karena anemia. 

Oksigen yang diperlukan oleh jaringan tubuh dibawa oleh darah dengan ikatan yang mudah lepas dalam bentuk oksigenhemoglobin (oksihemoglobin). Dalam waktu satu menit, 5 liter darah yang dipompa oleh jantung dapat melepaskan lebih kurang 250ml oksigen yang terikat oleh hemoglobin dalam sel darah merah. Sebagian kecil oksigen juga diangkut oleh plasma darah. Dari jaringan tubuh, hemoglobin akan mengikat sebagian karbon dioksida dalam bentuk karbomino hemoglobin. 

Jumlah pelepasan oksigen dari Hb seperti nilai di atas terjadi saat orang dalam keadaan istirahat. Aktivitas seseorang akan berpengaruh pada peredaran darah sehingga jumlah oksigen yang dibebaskan dapat pula berubah.

Plasma Darah

Plasma darah berguna dalam pengaturan tekanan osmosis darah sehingga dengan sendirinya jumlahnya dalam tubuh akan diatur, misalnya dengan proses ekskresi. Plasma darah juga bertugas membawa sari-sari makanan, sisa metabolisme, hasil ekskresi, dan beberapa gas. 

Pada manusia, plasma darah berisi sekitar 92% air, protein, dan senyawa organic lainnya. Selain itu terdapat juga garam anorganik terutama NaCl. Protein yang larut dalam darah disebut protein darah, terdiri atas albumin, globulin, dan fibrinogen. Molekul-molukel ini cukup besar sehingga tidak dapat menembus dinding kapiler. Plasma darah tanpa fibrinogen disebut serum, dalam serum terdapat antibodi.

Pengertian Mikroskop

Mikroskop memperbesar citra objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mata manusia dapat melihat objek hingga yang bergaris tengah sepersepuluh millimeter. Bakteri yang berukuran besar dan beberapa organisme bersel tunggal lain seratus kali lebih kecil dari ukuran tersebut, dan virus ukurannya puluhan ribu kali lebih kecil. Selama 350 tahun terakhir, kemajuan dalam desain mikroskop memungkinkan kita mengamati objek-objek yang sangat kecil. Bahkan beberapa mikroskop modern mampu menunjukkan atom bahan.

Pengertian Pelenturan

Ketika melintasi lubang atau celah yang lebarnya sama dengan panjang gelombangnya, gelombang cahaya akan menyebar ke segala arah ketika sampai di luar celah. Efek ini disebut pelenturan atau difraksi. Gelombang yang menyebar dari celah-celah yang terpisah dapat saling mempengaruhi. Tergantung pada arah dan pola rambatnya, beberapa gelombang dapat saling menghapus atau sebaliknya saling menguatkan untuk menghasilkan pola-pola cahaya.

Pengertian Pembiasan

Gelombang cahaya akan melambat ketika berpindah dari udara ke bahan yang lebih rapat seperti kaca atau air. Kecepatan rambat cahaya di dalam air adalah tiga perempat kecepatan cahaya di udara. Jika suatu berkas sinar menembus air atau kaca dengan membentuk sudut apitan tertentu, ia akan berubah arah. Efek ini disebut pembiasan atau refraksi, yang menyebabkan lensa atau objek yang tembus pandang dapat memperlihatkan benda-benda yang ditutupinya. Dengan kata lain, pembiasan adalah penyimpangan arah berkas cahaya yang terjadi akibat perubahan kecepatan rambat cahaya, ketika cahaya melintas dari satu benda transparan ke benda lain.

Tuesday, April 9, 2013

Pengertian Pemantulan

Hanya sedikit objek kasat mata yang menghasilkan sinar. Kebanyakan yang lain dapat dilihat karena memantulkan sebagian sinar yang menerpanya. Ada objek yang terlihat berkilau atau benderang karena memantulkan hampir seluruh sinar yang menimpanya. Objek yang terlihat benderang tetapi kabur menghamburkan sinar yang dipantulkannya. Objek yang terlihat kelam menyerap hampir seluruh sinar yang menimpanya dan diubah menjadi panas. Cermin menghasilkan bayangan begitu jelas karena cermin tidak mengusik tatanan berkas sinar yang dipantulkannya.

Pengertian Cahaya

Cahaya merupakan bentuk radiasi elektromagnetik. Cahaya dapat dihamburkan, dipantulkan, dibiaskan dan dilenturkan. Panjang gelombang cahaya tampak lebih pendek dibanding panjang gelombang radio dan radiasi inframerah, tetapi lebih panjang dibanding radiasi ultraviolet dan sinar X. setiap warna cahaya memiliki panjang gelombang khusus. Cahaya tampak mempengaruhi zat kimia di ujung-ujung saraf yang terletak di dinding belakang dalam bola mata manusia. Ujung-ujung saraf ini kemudian mengirim sinyal ke otak, yang menerjemahkan sinyal sebagai cahaya. Tidak ada yang dapat melaju lebih cepat dari pada cahaya. Kecepatan rambat cahaya dalam ruang hampa udara sekitar 300.000km per detik, tetapi cahaya merambat sedikit lebih lambat ketika melalui bahan-bahan seperti udara, kaca, atau air.

Hukum Ketiga Termodinamika

Hukum ketiga termodinamika menyatakan bahwa ada suhu minimum yang disebut bob mutlak. Pada suhu tersebut, materi mengandung energi panas dalam jumlah yang paling sedikit dan tidak dapat lebih dingin lagi.

Adalah tidak mungkin bagi suatu benda untuk mencapai suhu pada angka nol mutlak, karena benda pada suhu tersebut akan segera menyerap panas dari lingkungan sekitar. Non mutlak adalah -273,150C. 

Banyak perhitungan termodinamika yang menggunakan nilai suhu pada skala termodinamika, yang menetapkan nol mutlak pada 0 K (nol Kelvin). Persamaan-persamaan yang menjelaskan sifat-sifat gas umumnya menggunakan satuan suhu termodinamika. Volume gas pada tekanan tetap selalu sebanding dengan kenaikan suhunya, di atas non mutlak. Jika gas dipertahankan dalam volume tetap, tekanannya meningkat sebanding dengan suhu termodinamika.

Hukum Kedua Termodinamika

Hukum kedua termodinamika menyatakan bahwa semua prose salami senantiasa cenderung meningkatkan entropi. Entropi adalah ukuran ketidakteraturan alam semesta. Salah satu konsekuensinya, panas mengalis dari tempat panas ke tempat dingin. 

Dalam proses tersebut, panas yang terkumpul di dalam objek panas menyebar dan menjadi kurang teratur, sehingga terjadi kenaikan entropi. Panas tidak mengalir secara alami dari tempat panas ke tempat dingin. Entropi juga memegang peran penting dalam reaksi kimia. Banyak reaksi menaikkan entropi dengan cara mengubah energi kimia menjadi energi panas, yang kemudian menyebar ke lingkungan sekitar. Beberapa reaksi tersebut melepaskan gas, yang partikel-partikelnya lebih renggang dan kurang teratur dibanding zat cair dan zat padat.

Hukum Pertama Termodinamika

Hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Konsekuensinya, jumlah energi yang mengalir masuk ke suatu piranti sama besar dengan jumlah energi yang keluar. Misalnya pada lampu listrik, energi mangalir masuk ke lampu dalam wujud listrik. Lampu menghasilkan panas dan cahaya ketika arus listrik mengalirinya, dan jumlah total energi panas dan cahaya yang dilepaskan oleh lampu setara dengan jumlah energi listrik yang digunakan oleh lampu. Dengan kata lain, jumlah energi tidak berubah ketika lampu berpijar. Energi hanya berubah dari satu wujud ke wujud lain.

Pengertian Termodinamika

Termodinamika adalah pengetahuan tentang hukum-hukum yang mengatur arah aliran panas dan perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain. 

Kajian termodinamika dimuali pada abad ke-19. Para ilmuwan menggunakan hasil dari berbagai percobaan sebagai landasan untuk merumuskan hukum-hukum yang menggambarkan perilaku panas dan energi di alam. Hukum-hukum ini membantu para ahli mesin memperbaiki rancangan berbagai jenis mesin seperti mesin uap, yang mengubah energi kimia yang terkandung di dalam bahan bakar menjadi energi panas dan selanjutnya energi gerak. Kemudian para ilmuwan menyadari bahwa hukum-hukum ini juga berlaku pada segala proses, mulai dari kerja mesin diesel hingga proses-proses biologi dalam makhluk hidup.

Monday, April 8, 2013

Fungsi Darah

Darah manusia terdiri atas dua komponen, yaitu plasma darah (cairan darah) dan sel-sel darah. Seperti mamalia lainnya, fungsi utama darah pada manusia adalah sebagai berikut: 

1. Mengangkut oksigen dan karbon dioksida dari alat pernapasan ke jaringan-jaringan di seluruh tubuh. 
2. Mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh 
3. Mengangkut sisa-sisa metabolisme kea lat ekskresi 
4. Mengedarkan hormon dari kelenjar hormon ke tempat yang membutuhkan.

Sistem Gerak Pada Manusia

Tulang merupakan alat gerak pasif dan otot merupakan alat gerak aktif. Gerakan tubuh terjadi karena adanya kerja sama antara tulang dan otot. Otot dikatakan alat gerak aktif karena mampu berkontraksi untuk menggerakkan tulang. 

Rangka manusia terdiri dari tulang rawan (kartilago) yang dihasilkan dari sel-sel mesenkima terbentuk. Setelah kartilago terbentuk, bagian dalamnya akan berongga dan terisi osteoblas (sel-sel pembentuk tulang). Proses penulangan ini disebut osifikasi. 

Berdasarkan matriksnya, jaringan tulang dibedakan atas tulang kompak, jika matriksnya padat dan rapat, dan tulang spons jika matriknya berongga. 

Rangka manusia berfungsi untuk member bentuk tubuh, melindungi alat tubuh yang vital, menahan dan menegakkan tubuh, tempat pelekatan otot, tempat menyimpan zat kapur, dan tempat pembentukan sel darah. 

Tulang di dalam tubuh dapat berhubungan secara erat atau tidak erat. Hubungan antartulang disebut artikulasi. Bila hubungan tulang dengan tulang digunakan untuk suatu gerakan, diperlukan suatu bentuk khusus yang disebut sendi. Macam hubungan tulang adalah sinatrosis, diartrosis, dan amfiartrotis. 

Sinatrosis adalah hubungan antartulang yang tidak memungkinkan adanya gerakan. Diartrosis adalah hubungan antartulang yang memungkinkan terjadinya gerakan. Amfiartrosis adalah hubungan antar tulang yang memungkinkan adanya sedikit gerakan. 

Otot merupakan alat gerak aktif, berdasarkan jenisnya dibedakan menjadi tiga yaitu: otot rangka, otot polos, dan otot jantung. Berdasarkan sifat kerja, otot dapat dibedakan menjadi otot antagonis dan sinergis. Mekanisme gerak otot, didasarkan adanya dua set filamen di dalam sel otot kontraktil yang berupa filamen aktin dan filamen miosin. 

Mekanisme gerak otot merupakan proses pembebasan dan penggunaan energi. Rangsangan diterima oleh asetikolin yang mengakibatkan aktomiosin mengerut dan dalam pengerutan ini diperlukan energi dari pemecahan ATP menjadi ADP dan ADP menjadi AMP. Dengan demikian otot berkontraksi. ATP (Adenin Tri Posphat) merupakan sumber energi penting untuk kontraksi otot. ATP berasal dari oksidasi karbohidrat dan lemak.

Kelainan Pada Otot

Kelainan pada otot dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut: 

1. Atrofi 
Atrofi merupakan suatu keadaan mengecilnya otot sehingga kehilangan kemampuan berkontraksi. 

2. Kelelahan otot 
Kelelahan otot terjadi karena terus menerus melakukan aktivitas, dan bila ini berlanjut dapat terjadi kram. 

3. Tetanus 
Tetanus adalah otot yang terus menerus berkontraksi (tonus atau kejang) akibat serangan bakteri Clostridium tetani. 

4. Miestania Gravis 
Miestania gravis adalah melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Penyebabnya belum diketahui dengan pasti. 

5. Kaku leher (stiff) 
Stiff adalah peradangan otot trapesius leher sehingga leher terasa kaku. Stiff terjadi akibat kesalahan gerak.

Fungsi otot

Otot dapat berkontraksi karena adanya rangsangan. Umumnya otot berkontraksi bukan karena satu rangsangan, melainkan karena suatu rangkaian rangsangan yang berurutan. Rangsangan kedua memperkuat rangsangan pertama dan rangsangan ketiga memperkuat rangsangan yang kedua. Dengan demikian terjadilah ketegangan atau tonus yang maksimum. Tonus yang maksimum terus-menerus disebut tetanus.

Otot jantung

Otot jantung mempunyai struktur yang sama dengan otot lurik hanya saja serabut-serabutnya bercabang-cabang dan saling beranyaman serta dipersarafi oleh saraf otonom. Letak inti sel di tengah. Dengan demikian, otot jantung disebut juga otot lurik yang bekerja tidak menurut kehendak.

Otot polos

Otot polos disebut juga otot tak sadar atau otot alat dalam (otot viseral). Otot polos tersusun dari sel-sel yang membentuk kumparan halus. Masing-masing sel memiliki satu inti yang letaknya di tengah. Kontraksi otot polos tidak menurut kehendak, tetapi dipersarafi oleh saraf otonom. Otot polos terdapat pada alat-alat dalam tubuh, misalnya pada: 

1. Dinding saluran pencernaan 
2. Saluran-saluran pernapasan 
3. Pembuluh darah 
4. Saluran kencing dan kelamin.

Otot Lurik (Otot Rangka)

Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot ini bekerja di bawah kesadaran. Pada otot lurik, fibril-fibrilnya mempunyai jalur-jalur melintang gelap (anisotrop) dan terang (isotrop) yang tersusun berselang-selang. Sel-selnya berbentuk silindris dan mempunyai banyak inti. 

Otot rangka dapat berkontraksi dengan cepat dan mempunyai periode istirahat berkali-kali. Otot rangka ini memiliki kumpulan serabut yang dibungkus oleh fasia propia. Kumpulan serabut yang dibungkus oleh selaput fasia superfasialis. 

Gabungan otot berbentuk kumparan dan terdiri dari bagian: 
1. Ventrikel (empal), merupakan bagian tengah yang menggembung. 
2. Urat otot (tendon), merupakan kedua ujung yang mengecil. 
Urat otot (tendon) tersusun dari jaringan ikat dan bersifat keras serta liat. Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai berikut ini: 
1. Origo merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah kedudukannya ketika otot berkontraksi. 
2. Insersio merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi. 

Otot yang dilatih terus menerus akan membesar atau mengalami hipertrofi. Sebaliknya kalau otot tidak digunakan (tidak ada aktivitas) akan menjadi kisut atau mengalami atrofi.

Pengertian Osteoporosis

Osteoporosis dicirikan dengan tulang yang ringan. Penghancuran tulang lebih cepat daripada pembentukannya yang disebabkan meningkatnya jumlah osteoklas (perombak tulang). Tulang penderita Osteoporosis menjadi berpori dan ringan; tulang kompaknya lebih tipis dan kurang padat dibandingkan tulang yang normal; tulang sponsnya lebih sedikit mengandung trabekula. 

Berkurangnya massa tulang (tulang kurang padat) sering menyebabkan tulang mudah patah. Yang paling sering adalah tulang belakang dan tulang panggul. 

Osteoporosis terutama mengancam wanita yang telah menopause (berhenti haid), karena produksi hormone estrogen berkurang. Estrogen ini berfungsi mengatur kepadatan massa tulang. Kurang berolahraga serta diet kurang kalsium dan protein juga dapat memperparah Osteoporosis. 

Secara tradisional, Osteoporosis dapat diatasi dengan pemberian kalsium dan vitamin D, berolahraga, dan pemberian estrogen. Cara yang lebih baru adalah memberikan obat atau hormon yang mencegah aktivitas osteoklas. Cara lain adalah dengan memberikan hormon yang meniru kerja hormon estrogen, tapi sel targetnya hanya pada jaringan tulang tanpa menstimulasi jaringan payudara dan rahim. Cara-cara baru tersebut tidak untuk penyembuhan, tetapi untuk meningkatkan massa tulang dan mencegah tulang mudah patah.

Sunday, April 7, 2013

Rangka Apendikuler

Rangka apendikuler terdiri atas pinggul, bahu, telapak tangan, tulang-tulang lengan, tungkai dan telapak kaki. Secara umum rangka apendikuler menyusun alat gerak, yaitu tangan dan kaki yang dibedakan atas rangka bagian atas dan rangka bagian bawah. Tulang rangka apendikuler terdiri atas beberapa tulang diantaranya adalah sebagai berikut: 

1. Tulang selangka 
Tulang selangka atau tulang leher membentuk bagian depan bahu. 

2. Tulang belikat 
Tulang belikat terdapat di atas sendi bahu dan merupakan bagian pembentuk bahu. 

3. Tulang pangkal lengan, pengumpil, hasta 
Tulang pangkal lengan bersama dengan tulang pengumpil dan tulang hasta menyusun alat gerak yaitu tangan. 

4. Tangan 
Tulang tangan tersusun atas tulang-tulang pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari tangan. Tangan disusun oleh karpal skafoid, lunate, triquetrum, pisiform, trapesium, trapesoid, kapitatum, hamate. Telapak tangan (metacarpal) terdiri dari bagian dasar, batang dan kepala. Jari tangan terdiri dari tiga ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua ruas. 

5. Tulang apendikuler bagian bawah terdiri atas beberapa tulang yang menyusun kaki (alat gerak bagian bawah). 
Kaki terdiri atas tulang kaki dan telapak kaki. Tulang kaki disusun oleh tulang paha, tempurung lutut, tulang kering dan tulang betis. Pergelangan kaki disusun oleh tulang tumit, kalkaneus, talus, kuboid, navikular, kuneiformis, dan jari-jari.

Rangka Aksial

Rangka aksial terdiri dari tulang belakang (vertebrata), tulang tengkorak, dan tulang rusuk. 

1. Tengkorak 
Tengkorak berfungsi melindungi otak. Hubungan tulang yang terdapat pada tempurung kepala bersifat suture, yaitu tidak dapat digerakkan. 

2. Tulang Belakang 
Pada tulang belakang terjadi pelengkungan-pelengkungan yang berfungsi untuk menyangga berat dan memungkinkan manusia melakukan berbagai jenis posisi dan gerakan, misalnya berdiri, duduk, atau berlari. 

3. Hoid 
Hoid merupakan tulang yang berbentuk huruf U, terdapat di antara laring dan mandibula. Hoid berfungsi sebagai tempat pelekatan beberapa otot mulut dan lidah. 

4. Tulang dada dan rusuk 
Tulang dada dan rusuk bersama-sama membentuk perisai pelindung bagi organ-organ penting yang terdapat di dada, yaitu paru-paru dan jantung. Tulang rusuk juga berhubungan dengan tulang belakang.

Sendi Luncur

Pada sendi luncur, kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos. Contohnya sendi antartulang pergelangan tangan, antartulang pergelangan kaki, antartulang selangka, dan tulang belikat.

Sendi Pelana

Pada sendi pelana, kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk pelana dan berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas, seperti gerakan orang naik kuda. Misalnya, sendi antara tulang telapak tangan dan tulang pergelangan tangan dan ibu jari.

Sendi Putar

Pada sendi putar, ujung tulang yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain. Bentuk seperti ini memungkinkan untuk gerakan rotasi dengan satu poros, misalnya, antara tulang hasta dan pengumpil, dan antara tulang atlas dengan tulang tengkorak.

Sendi Engsel

Pada sendi engsel, kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu. Misalnya, pada siku, lutut, mata kaki, dan ruas antar jari.

Sendi Peluru

Pada sendi peluru, kedua ujung tulang berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini memungkinkan gerakan yang bebas dan dapat berporos tiga. Misalnya sendi pada gelang bahu dan gelang panggul.

Saturday, April 6, 2013

Pengertian Otot

Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi. Otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan, sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat. 

Dengan demikian otot memiliki tiga karakter yaitu: 

1. Kontraksibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memendek dan lebih pendek dari ukuran semula, hal ini terjadi jika otot sedang melakukang kegiatan. 
2. Ektensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang dan lebih panjang dari ukuran semula. 
3. Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula. 

Otot tersusun atas dua macam filamen dasar, yaitu filamen aktin dan filamen miosin. Filamen aktin tipis dan filamen miosin tebal. Kedua filamen ini menyusun miofibril. Miofibril menyusun serabut otot dan serabut otot-serabut otot menyusun satu otot.

Pembentukan Tulang

Pembentukan tulang terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan (kartilago). Kartilago dihasilkan dari sel-sel mensenkima. Setelah kartilago terbentuk, bagian dalamnya akan berongga dan terisi osteoblas. Osteoblas juga menempati jaringan seluruhnya dan membentuk sel-sel tulang. 

Sel-sel tulang dibentuk dari arah dalam ke luar atau proses pembentukannya konsentris. Setiap satuan sel tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf membentuk suatu sistem yang disebut sistem havers. 

Disekeliling sel-sel tulang terbentuk senyawa protein yang akan menjadi matriks tulang. Kelak, di dalam senyawa protein ini terdapat pula senyawa kapur dan fosfor sehingga matriks tulang akan mengeras. Proses penulangan disebut ofisikasi. 

Berdasarkan matriksnya, jaringan tulang dibedakan sebagai berikut: 

1. Tulang kompak merupakan tulang dengan matriks yang padat dan rapat, misalnya tulang pipa. 
2. Tulang spons merupakan tulang yang matriksnya berongga, misalnya tulang-tulang pipih dan tulang-tulang pendek. 

Berdasarkan bentuknya terdapat tiga macam bentuk utama tulang yang menyusun rangka tubuh, yaitu tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek. Selain itu, ada pula tulang tak berbentuk.

Jenis Neuron

Penggolongan neuron adalah berdasarkan cara neuron memindahkan rangsangan dan posisi yang ditempati neuron. Berdasarkan kedua hal tadi, ada tiga jenis neuron yaitu : neuron aferen, neuron intermedier, dan neuron eferen. 

Neuron aferen menyampaikan rangsangan dari organ penerima rangsangan (reseptor) kepada sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Badan sel neuron aferen yang bergerombol disebut ganglia. Ganglia berlanjut ke sumsum tulang belakang. Akson neuron aferen membawa rangsangan menuju ke jaringan saraf pusat. 

2. Neuron intermedier (Interneuron) 
Neuron intermedier membentuk mata rantai dan terdapat di dalam sistem saraf pusat. Neuron ini dirangsang oleh impuls dari neuron sensori atau dari neuron intermedier lain. Neuron intermedier terdapat di hampir diseluruh lintasan koordinasi saraf. Dapat kita bayangkan, betapa banyak neuron intermedier (paling sedikit beberapa milyar) pada sistem saraf pusat. Impuls akan diteruskan/diestafetkan ke neuron motor atau neuron intermedier lain. 

3. Neuron Eferen (Neuron Motor) 
Neuron eferen berfungsi mengirimkan impuls dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar yang akan melakukan respons tubuh. Pada umumnya, neuron eferen menerima impuls dari neuron intermedier. Akan tetapi, ada kalanya impuls ditransmisikan secara langsung dari neuron aferen ke neuron eferen.

Struktur Sel Saraf

Dalam satu sel neuron, sitoplasmanya mengandung ribosom, badan golgi, retikulum endoplasma, dan mitokondria. Neuron mendapatkan suplai makanan melalui sel neuronglia yang menyelubunginya. Neuron tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson. 

1. Badan sel 
Badan sel mengandung inti sel. Setiap rangsangan akan dibawa ke badan sel oleh dendrit. 

2. Dendrit 
Dendrit merupakan sejumlah serabut sitoplasma. Fungsi dendrit adalah membawa rangsangan menuju ke badan sel. 

3. Akson 
Akson merupakan serabut sitoplasma tunggal. Fungsi akson adalah membawa rangsangan meninggalkan badan sel. 
Akson dari beberapa vertebrata diselubingi oleh sel penyokong yang disebut sel Schwann. Akson juga dapat bercabang-cabang di dekat ujungnya (terminal akson). Titik antara terminal akson neuron yang satu dengan yang lainnya disebut sinapsis. Sinapsis berfungsi meneruskan rangsangan ke sel saraf yang lain. Sinapsis atau sambungan ini mengeluarkan bahan kimia yang disebut neurotransmitter, yang berguna meneruskan rangsangan. 
Pada neuron terdapat selubung lemak, yaitu selubung mielin, yang mengelilingi akson. Selubung mielin terdiri atas membran sel yang meluas dari sel Schwann. Tidak semua akson dilindungi oleh selubung mielin, misalnya pada tempat pertemuan antara satu selubung dari satu sel Schwann dan selubung berikutnya. Daerah tersebut dinamakan nodus ranvier. Nodus ranvier berperan penting pada penyampaian impuls saraf, sehingga impuls saraf melompat dengan cepat ke nodus berikutnya.

Jaringan Saraf

Jaringan saraf terdiri atas sel-sel saraf (neuron) yang mempunyai cirri khusus, yaitu mempunyai juluran sitoplasma yang panjang. Selain disusun oleh neuron, sel saraf juga disusun oleh sel neuroglia yang terdapat di sistem saraf pusat. Sel saraf terletak menyebar di seluruh tubuh. 

Neuron merupakan perantara komunikasi antara otak dan tubuh. Rangsangan akan melewati neuron dari organ yang menerima rangsangan, misalnya sel saraf kulit ke organ efektor seperti otot atau kelenjar. Rangsangan secara spontan dibangkitkan di otak dan disalurkan ke efektor lewat saraf tepi.

Friday, April 5, 2013

Jenis-Jenis Otot

Di dalam tubuh kita ada tiga jenis otot yaitu otot polos/visceral, otot lurik/rangka, dan otot jantung. 

1. Otot Polos terdiri atas sel-sel berbentuk gelondong yang panjangnya antara 30-200 milimikron. Mempunyai satu inti sel dan terletak di bagian tengah. Kontraksinya tidak di bawah pengaruh kesadaran, disebut otot involunter. Selnya disarafi oleh system saraf otonom. 
Aktivitas otot polos tidak menimbulkan kelelahan meskipun dalam jangka waktu lama. Untuk berkontraksi, otot polos memerlukan waktu antara 3 detik sampai 3 menit. Otot polos terdapat pada rongga tubuh seperti saluran pencernaan makanan, kantong kemih, organ reproduksi, pembuluh darah, dan saluran pernapasan 

2. Otot lurik terdiri atas-atas silinder yang sangat panjang dan tidak bercabang. Panjang sel bervariasi antara 3-4 cm. inti sel banyak, dan terletak di bagian tepi sel. Miofibril sejajar dengan serabut ototnya membentuk daerah terang (isotrop) dan gelap (anisotrop) sehingga tampak berupa garis-garis melintang. 
Kontraksi otot lurik di bawah kesadaran sehingga disebut otot volunteer, selnya dipersarati oleh sistem saraf pusat. Kontraksi otot lurik cepat dan kuat serta dapat menimbulkan kelelahan. Otot lurik melekat di bagian rangka 

3. Otot jantung, secara structural otot ini menyerupai otot lurik, perbedaannya terletak pada percabangan dan intinya. Sel-selnya membentuk rantai dan sering bercabang dua atau lebih membentuk sinsitium (syncytium). Inti selnya satu atau dua buah dan terletak di bagian pusat. Kontraksinya tidak di bawah pengaruh kesadaran (involunter) dan tidak menimbulkan kelelahan. Sel dipersarafi oleh sistem saraf otonom. Otot jantung hanya terdapat di jantung.

Struktur Otot

Sel otot disebut juga serat-serat otot. Serat otot mengandung filament (benang) aktin dan myosin yang merupakan protein kontraktil yang memungkinkan otot memendek dan memanjang. Fungsi otot adalah sebagai alat gerak aktif. 

Jaringan otot tersusun atas sel-sel membujur dengan inti tampak jelas batasnya dan miofibril. Miofibril tersusun atas protein kontraktil yang terdapat di sepanjang sel dan tampak jelas pada otot rangka dan otot jantung. Batas antara sel otot terlihat jelas karena adanya sarkolema. Sarkolema adalah lapisan membran yang mengelilingi sel otot.

Tulang Pipih

Tulang pipih tersusun atas dua lempengan tulang kompak dan tulang spons, di dalamnya terdapat sumsum. Kebanyakan tulang pipih menyusun dinding rongga, sehingga tulang pipih ini sering berfungsi sebagai pelindung atau untuk memperkuat. Contohnya adalah tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak.

Tulang Pipa (Tulang Panjang)

Tulang pipa berbentuk tabung dan pada umumnya berongga. Di ujung tulang pipa terjadi perluasan yang berfungsi untuk berhubungan dengan tulang lain. Contoh tulang pipa adalah tulang betis, tulang kering, tulang hasta, dan tulang pengumpil. 

Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian tengah disebut diafisis, kedua ujung disebut epifisis, dan antara epifisis dan diafisis disebut cakra epifisis. Pada anak-anak, cakra epifisis berupa kartilago yang mengandung osteoblas, sedangkan pada orang dewasa yang sudah tidak bertambah tinggi lagi, cakra epifisis sudah menulang. Osteoblas menempati rongga yang disebut rongga sumsum tulang. Di dalam tulang pipa terdapat osteoklas yang berfungsi untuk merombak tulang.

Fungsi Tulang

Tulang-tulang pada manusia selain menyusun rangka, juga mempunyai fungsi lain. Fungsi tulang antara lain sebagai berikut: 

a. Member bentuk tubuh 
b. Melindungi alat tubuh yang vital 
c. Menahan dan menegakkan tubuh 
d. Tempat perlekatan otot 
e. Tempat menyimpan mineral terutama kalsium dan fosfor 
f. Tempat pembentukan sel darah 
g. Tempat menyimpan energi, yaitu berupa lemak yang ada di sumsum tulang belakang.

Jenis-jenis Tulang

Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya, tulang dibedakan menjadi dua macam yaitu; tulang rawan (kartilago) dan tulang (osteon). 

a. Tulang Rawan (Kartilago) Tulang rawan bersifat bingkas dan lentur serta terdiri atas sel-sel rawan yang dapat menghasilkan matriks berupa jondrin. Pada anak-anak jaringan tulang rawan banyak mengandung sel-sel, sedangkan pada orang dewasa jaringan tulang rawan banyak mengandung matriks. Pada orang dewasa tulang rawan hanya terdapat pada beberapa tempat, misalnya cuping hidung, cuping telinga, antara tulang rusuk dan tulang dada, sendi-sendi tulang, antarruas tulang belakang, dan pada cakra epifisis. Tulang rawan ada tiga tipe yaitu hialin, elastik, dan serat. 

Tulang rawan pada orang dewasa dibentuk oleh selaput tulang rawan (perikondrium) yang mengandung sel-sel pembentuk tulang rawan (kondroblas). 

b. Tulang (Osteon) Tulang bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai sistem rangka. Tulang tersusun atas bagian-bagian sebagai berikut: 
1. Osteoprogenator merupakan sel khusus, yaitu derivat mesenkima yang memiliki potensi mitosis yang mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas. Osteoprogenator terdapat di bagian luar membran (periosteum). 
2. Osteoblas merupakan sel tulang muda yang akan membentuk osteosit. 
3. Osteosit merupakan sel-sel tulang dewasa. 
4. Osteoklas merupakan sel yang berkembang dari monosit dan terdapat di sekitar permukaan tulang. Fungsi osteoklas untuk perkembangan, pemeliharaan, perawatan dan perbaikan tulang.

Thursday, April 4, 2013

Sistem Kekebalan Tubuh

Apabila protein asing yang tidak dikenal masuk ke dalam tubuh maka tubuh akan berusaha mengeluarkan atau melawannya. Protein asing itu disebut antigen, yaitu penyebab timbulnya zat penolak yang disebut antibodi (zat anti). 

Setiap antibodi dibentuk khusus untuk menghadapi protein asing yang umumnya berbentuk kuman-kuman penyakit. Antibod yang dapat mengumpulkan antigen disebut presipitin; antibodi yang dapat menguraikan atigen disebut lisin; dan antibodi yang dapat menawarkan racun disebut antitoksin. Orang yang tidak memiliki sistem kekebalan, sepanjang hidupnya harus diisolasi untuk menghindari infeksi. 

Keadaan sistem pertahanan tubuh yang sangat peka terhadap antigen lingkungan tertentu disebut alergi. Reaksi alergi dapat disebabkan antara lain oleh bulu binatang, serbuk sari, atau debu. Antibodi yang terlibat dalam reaksi alergi adalah dari kelas IgE (Imunoglobulin E). jika zat penyebab alergi masuk ke dalam tubuh, maka IgE akan merangsang makrofag untuk melepaskan histamine dan penyebab peradangan lain. 

Pada tahun 1981, para ahli kesehatan di AS menemukan penyakit kerusakan sistem kekebalan atau AIDS (Aquired Immune Deficiency Syndrome). Kemudian pada tahun 1983, ahli virus di AS dan Perancis berhasil mengidentifikasikan penyebab penyakit AIDS. Virus ini disebut HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus HIV ini menginfeksi sel T limfosit, padahal sel T limfosit inilah yang menghasilkan sistem kekebalan tubuh. Sel T limfosit yang terinfeksi dapat membentuk virus baru dalam jangka waktu yang lama atau dapat juga virus HIV mengeram selama bertahun-tahun sebagai provirus yang berbaur dalam genom sel yang diinfeksi. Provirus ini selalu menyerang sistem kekebalan. Biasanya, penderita AIDS akan segera mati jika terjadi bermacam-macam infeksi dalam tubuhnya akibat tidak berfungsinya sistem kekebalan. 

Kekebalan yang didapat setelah seseorang mengalami sakit disebut kekebalan aktif yang alami. Kekebalan aktif dapat juga terbentuk secara buatan, yaitu dengan vaksinasi. Vaksin dapat berisi racun bakteri, mikroorganisme yang dilemahkan, atau mikroorganisme mati. 

Kekebalan pasif adalah kekebalan yang didapat dari pemindahan antibodi dari suatu individu ke individu lainnya. Hal ini dapat terjadi secara alami pada bayi dalam kandungan. Antibodi wanita hamil akan masuk ke tubuh bayi lewat plasenta. Antibodi-antibodi tertentu juga dapat masuk ke tubuh bayi lewat air susu ibu pertama (kolostrum) yang diminumkan kepada bayi. Kekebalan pasif juga dapat terjadi secara buatan dengan menyuntikkan antibodi dari manusia atau hewan yang telah kebal terhadap suatu penyakit, misalnya rabies.

Kelainan Sistem Peredaran Darah

Kelainan sistem peredaran darah ini dapat terjadi karena pewarisan (keturunan), rusaknya peralatan akibat kecelakaan maupun akibat dari makanan yang dikonsumsi banyak mengandung bahan-bahan lemak dan zat kapur. Zat tersebut dapat menyebabkan pembuluh darah tersumbat atau elastisitas otot jantung berkurang untuk memompa darah. 

Kelainan sistem peredaran darah antara lain adalah sebagai berikut: 

- Anemia (kurang darah) dikarenakan kurangnya kadar Hb dalam darah atau kurangnya jumlah eritrosit dalam darah. 
- Varises, yaitu pelebaran pembuluh darah di betis. 
- Hemeroid (ambeien), pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur (anus) 
- Arteriosklerosis, yaitu pengerasan pembuluh nadi karena timbunan/endapan kapur. 
- Artherosklerosis, yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak. 
- Embolus, tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak. 
- Trombus, tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak. 
- Hemofili, kelainan darah sukar membeku karena factor hereditasmenurun. 
- Leukemia (kanker darah), bertambahnya jumlah leukosit secara tak terkendali. 
- Penyakit kuning pada bayi (erythroblastosis faetalis), rusaknya eritrosit bayi janin akibat aglutinasi dari antibodi ibu, bila ibu bergolongan darah Rh- dan embrio Rh+, terjadi pada kandungan kedua, kandungan pertama embrio Rh+. 
- Thalasemia merupakan anemia akibat rusaknya gen membentuk Hemoglobin yang bersifat menurun.

Sistem Peredaran Darah Pada Burung

Peredaran darah pada burung tersusun oleh jantung sebagai pusat peredaran darah, darah, dan pembuluh-pembuluh darah. Darah pada burung tersusun oleh eritrosit berbentuk oval dan berinti. 

Jantung burung berbentuk kerucut dan terbungkus selaput perikardium. Jantung terdiri dari dua serambi yang berdinding tipis serta dua bilik yang dindingnya lebih tebal. 

Pembuluh-pembuluh darah dibedakan atas arteri dan vena. Arteri yang keluar dari bilik kiri ada tiga buah, yaitu dua arteri anonym yang bercabang lagi menjadi arteri-arteri yang member darah ke bagian kepala, otot terbang, dan anggota depan; dan sebuah aorta yang merupakan sisa dari arkus aortikus yang menuju ke kanan (arkus aortikus yang menuju ke kiri mereduksi). Pembuluh nadi ini kemudian melingkari bronkus sebelah kanan dan membelok ke arah ekor menjadi aorta dorsalis (pembuluh nadi punggung). Pembuluh nadi yang keluar dari bilik kanan hanya satu, yakni arteri pulmonalis (pembuluh nadi paru-paru), yang kemudian bercabang menuju paru-paru kiri dan kanan. 

Pembuluh balik (vena) dibedakan atas: 

1. Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena kava superior); vena ini membawa darah dari kepala, anggota depan, dan anggota otot-otot pektoralis menuju jantung. 
2. Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior); membawa darah dari bagian bawah tubuh ke jantung. 
3. Pembuluh balik yang datang dari paru-paru (pulmo) kanan dan paru-paru kiri serta membawa darah menuju serambi kiri jantung.

Sistem Peredaran Darah Pada Reptilia

Sistem peredaran darah pada reptilia lebih maju bila dibandingkan dengan sistem peredaran amfibi karena adanya pemisahan darah yang beroksigen dan tidak beroksigen dalam jantung. Jantung reptilia terletak di rongga dada di bagian depan ventral. Jantung terdiri dari: sinus venosus kecil, serambi kiri dan serambi kanan, serta bilik kiri dan bilik kanan. 

Pada umumnya, di antara dua bilik terdapat sekat (septum) yang tidak sempurna, kecuali pada buaya. Pada buaya, sekat tersebut hampir sempurna dan terdapat foramen panizzae, yaitu lubang yang terdapat pada tempat pertemuan arteri sistemik kanan dan kiri. Arteri sistemik merupakan arteri yang berasal dari jantung menuju ke aorta. 

Darah dari vena masuk ke jantung melalui sinus venosus, menuju ke serambi kanan kemudian ke bilik kanan. Darah yang berasal dari paru-paru, melalui arteria pulmonalis, masuk ke serambi kiri kemudian ke bilik kiri. Dari bilik kiri, darah dipompa keluar melalui sepasang arkus aortikus. Dua arkus aortikus ini lalu menghubungkan diri menjadi satu membentuk aorta dorsalis yang mensuplai darah ke alat-alat dalam, ekor, dan alat gerak belakang. 

Dari seluruh jaringan tubuh, darah menuju ke vena, kemudian menuju sinus venosus dan kembali ke jantung.

Sistem Peredaran Darah Pada Katak

Sistem peredaran darah katak terdiri atas: jantung beruang tiga, arteri, vena, sinus, venosus, kelenjar limfa, dan cairan limfa. 

Darah katak tersusun dari plasma darah yang terang (cerah) dan berisi sel-sel darah (korpuskula), yakni sel-sel darah merah, sel darah putih, dan keeping sel darah. 

Jantung katak terdiri dari: 

1. Sebuah bilik yang berdinding tebal dan letaknya di sebelah posterior. 
2. Dua buah serambi, yakni serambi kanan (atrium dekster) dan serambi kiri (atrium sinister) 
3. Sinus venosus yang berbentuk segitiga dan terletak di sebelah dorsal dari jantung 
4. Trunkus arterious berupa pembuluh bulat yang keluar dari bagian dasar anterior bilik. 

Untuk mencegah berbaliknya aliran darah, di antara serambi dan bilik terdapat katup (valve), sedangkan antara serambi kanan dan kiri terdapat sekat (septum). Di dalam trunkus arteriosus terdapat katup spiralis. 

Darah yang mengandung CO2 dari seluruh tubuh masuk ke jantung melalui vena kava (pembuluh balik tubuh). Darah ini mula-mula berkumpul di sinus venosus, dan kemudian karena adanya kontraksi maka darah akan masuk serambi kanan. Pada saat itu, darah yang mengandung O2 yang berasal dari paru-paru masuk ke serambi kiri. Bila kedua serambi berkontraksi maka darah akan terdorong ke dalam bilik. Dalam bilik terjadi sedikit percampuran darah yang kaya O2 dan miskin O2. 

Untuk selanjutnya, darah yang kaya O2 dalam bilik dipompa melalui trunkus arteriosus menuju arteri hingga akhirnya sampai di arteri yang sangat kecil (kapiler) di seluruh jaringan tubuh. Dari seluruh jaringan tubuh, darah akan kembali ke jantung melewati pembuluh balik yang kecil (venula) dan kemudian ke vena dan akhirnya ke jantung. Sementara itu, darah yang miskin O2 dipompa keluar melewati arteri konus tubular. 

Pada katak dikenal adanya sistem porta, yaitu sistem yang dibentuk oleh pembuluh balik (vena) saja. Vena mengumpulkan darah dari pembuluh kapiler di suatu sistem porta yang terbagi menjadi anyaman-anyaman di dalam alat tubuh yang lain sebelum kembali ke jantung. Barulah kemudian masuk ke dalam vena yang menuju jantung. Sistem porta yang penting adalah sistem porta hepatika pada hati dan sistem porta renalis pada ginjal.

Sitem Peredaran Darah Pada Ikan

Sistem peredaran darah pada ikan terdiri dari: jantung beruang dua, yaitu sebuah bilik (ventrikel) dan sebuah serambi (atrium). Jantung terletak di bawah faring di dalam rongga perikardium, yaitu bagian dari rongga tubuh yang terletak di anterior (muka). Selain itu, terdapat organ sinus venosus, yaitu struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung. 

Darah ikan tampak pucat dan relatif sedikit bila disbanding dengan vertebrata darat. Plasma darah mengandung sel darah merah yang berinti dan sel darah putih. 

Lien (limpa) sebagai bagian dari sistem peredaran terdapat di dekat lambung dan dilengkapi dengan pembuluh-pembuluh limpa. 

Pada proses peredaran darah, darah dari seluruh tubuh yang mengandung CO2 kembali ke jantung melalui vena dan berkumpul di sinus venosus kemudian masuk ke serambi. Selanjutnya, darah dari serambi masuk ke bilik dan dipompa menuju insang melewati konus arterious, aorta ventralis, dan empat pasang arteri aferen brakialis. Pada arteri aferen brakialis, oksigen diikat oleh darah, selanjutnya menuju arteri aferen brakialis dan melalui aorta dorsalis darah diedarkan ke seluruh tubuh. Di jaringan tubuh, darah mengikat CO2. Dengan adanya sistem vena, darah dikembalikan dari bagian kepala dan badan menuju jantung. Vena yang penting misalnya vena cardinalis anterior dan vena cardinalis posterior (membawa darah dari kepala dan badan), vena porta hepatika (membawa darah dari tubuh melewati hati), vena porta renalis (membawa darah dari tubuh melewati ginjal). Peredaran darah pada ikan disebut peredaran darah tunggal karena darah hanya satu kali melewati jantung.

Sistem Peredaran Darah Pada Vertebrata

Berdasarkan jenis cairan yang diedarkan, sistem peredaran darah pada vertebrata dibedakan menjadi dua macam, yakni sistem peredaran darah dan sistem limfatik (peredaran getah bening). Berdasarkan cara peredarannya, sistem sirkulasi pada vertebrata ada 2 macam, yaitu sistem peredaran darah pada limfa, dan sistem peredaran darah tertutup pada darah. 

Sistem peredaran darah pada vertebrata berbeda dengan sistem peredaran darah pada invertebrata dalam hal ada tidaknya pusat koordinasi peredaran. Pada invertebrata tidak dijumpai suatu pusat koordinasi peredaran. 

Sistem peredaran darah vertebrata terdiri dari jantung, arteri, vena, kaliper, dan darah. Jantung adalah pusat peredaran. Jantung yang terusun oleh otot yang kuat memiliki kontraksi yang ritmik (teratur); biasa kita sebut dengan denyut jantung. Dengan kekuatan kontraksinya, jantung mampu mendorong darah meninggalkan jantung. 

Pembuluh darah yang meninggalkan jantung disebut arteri (nadi). Selanjutnya, arteri bercabang-cabang diseluruh jaringan tubuh menjadi arteri yang halus dan disebut kapiler. Darah dari seluruh tubuh akan kembali melalui venula (pembuluh balik kapiler) kemudian menuju vena (pembuluh balik yang lebih besar) dan akhirnya kembali ke jantung. 

Plasma darah vertebrata tak berwarna dan mengandung sel darah merah (eritrosit). Pada umumnya, eritrosit vertebrata berbentuk oval dan berinti. Akan tetapi, eritrosit pada mamalia berbentuk bikonkaf fan tidak berinti. Sel darah putih (leukosit) ada beberapa macam dan masing-masing mempunyai tugas khusus. Selain itu, terdapat juga keeping-keping darah (trombosit). 

Eritrosit berwarna merah karena adanya hemoglobin yang berperan dalam pengikat O2 pada sistem pernapasan. Plasma darah berfungsi membawa sari-sari makanan, sampah metabolism, hasil proses sekresi, dan beberapa gas. 

Pada hewan vertebrata, vena yang membawa darah meninggalkan lambung dan usus disebut vena porta karena membawa darah ke susunan kapiler yang lain. Bila kapiler yang dituju adalah kapiler dalam hati (hepar) maka vena ini disebut vena porta hepatika. Pada umumnya vertebrata tingkat rendah memiliki vena portal renalis (ginjal). 

Sistem peredaran getah bening (sistem limfatik) berperan dalam pertahanan tubuh dan pengembalian plasma dari jaringan-jaringan.

Sitem Peredaran Darah Tertutup

Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh-pembuluh darah. Pada peredaran darah tertutup, darah diedarkan melewati arteri dan kembali ke jantung melewati vena. 

Untuk membahas peredaran darah tertutup, dapat diambil contoh annelida dan vertebrata. Anelida dan vertebrata telah memiliki perkembangan yang lebih maju dibandingkan dengan hewan-hewan lain. Demikian pula dengan sistem peredaran darahnya, yakni telah adanya sistem peredaran darah tertutup. 

Agar lebih jelas, dalam pembahasan sistem peredaran darah pada Annelida, kita ambil contoh cacing tanah (Lumbircus terrestis). Pada cacing tanah, sistem peredarannya terdiri dari cairan darah, beberapa pembuluh darah, dan jantung sebagai pusat peredaran. 

Darah cacing tanah terdiri atas plasma darah dan benda darah. Darah cacing tanah berwarna merah disebabkan oleh adanya hemoglobin yang larut dalam plasma darah. 

Jantung dan saluran darahnya memiliki katup sehingga darah tidak mengalir kembali ke jantung. Aliran darah disebabkan oleh kontraksi lengkung jantung. Jantung memompa darah dari saluran darah dorsal ke saluran darah ventral kemudian ke seluruh tubuh. Pertukaran gas terjadi di jaringan-jaringan tubuh. Dari seluruh tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh. Dari bagian dorsal tubuh darah kembali ke jantung.

Sistem Peredaran Darah Terbuka

Peredaran darah terbuka adalah peredaran atau distribusi darah ke seluruh tubuh (jaringan) yang tidak selalu melewati pembuluh darah. Kadang darah secara langsung menuju jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh. Dalam sistem peredaran darah terbuka tidak dapat dibedakan antara darah dan cairan intersisial (cairan yang mengisi ruang antarsel) karena tercampur. Hal ini merupakan karakteristik dari hewan Arthropoda, misalnya daphnia dan belalang. 

Pada daphnia dan crustacea, plasma darah umumnya tak berwarna dan mengandung sel ameboid dengan sel darah (korpuskula) yang bebas dalam plasma. Di dalam plasma darah terlarut suatu pigmen yang disebut hemosianin (pigmen respirasi) yang berguna untuk mengedarkan oksigen ke jaringan-jaringan. 

Sistem peredaran darah terbuka terdiri dari jantung sebagai pusat peredaran darah, sejumlah rongga yang disebut sinus, dan beberapa arteri. Jantung berbentuk sadel atau tabung terbungkus oleh membran (perikardium). Jantung terletak dibagian tengah belakang dada dengan dinding otot yang tebal. Saluran arteri yang berasal dari jantung memiliki katup-katup (valvula) untuk mencegah darah masuk kembali ke jantung. 

Arteri-arteri tersebut adalah sebagai berikut : 

1. Arteri optalmik (mata); terletak di median dorsal di atas lambung dan keluar menuju bagian muka (kembali ke bawah bercabang-cabang menjadi dua). 
2. Dua arteri antena; terletak bersebelahan dengan arteri optalmik menuju ke bagian muka, kemudian bercabang-cabang ke bawah. Arteri ini memberi darah ke daerah lambung, antena alat ekskresi, otot, dan jaringan kepala lainnya. 
3. Dua saluran arteri hati; meninggalkan jantung menuju kelenjar pencernaan dan berada di bawah arteri antena. 
4. Saluran arteri dorso abdominalis; menuju posterior dan berfungsi member darah ke dorsal dan berfungsi memberi darah ke dorsal ataupun abdomen. 

Darah berasal dari arteri masuk ke rongga jantung yang disebut sinus. Dari sinus, darah masuk ke jantung melalui tiga katup (ostium) dan dipompa dengan kontraksi otot sampai di kapiler seluruh tubuh.

Wednesday, April 3, 2013

Pengertian Antropogami

Antropogami adalah penyerbukan yang sengaja dilakukan oleh manusia, misalnya penyerbukan pada bunga tumbuhan vanili dan beberapa jenis anggrek. Penyerbukan dengan perantara manusia biasanya dilakukan karena bunga tersebut tidak dapat menyerbuk sendiri atau karena manusia ingin melakukan persilangan bantuan untuk mencari varietas-varietas baru.

Pengertian Malakogami

Malakogami adalah penyerbukan yang terjadi dengan bantuan siput. Malakogami terjadi pada tumbuhan yang sering dikunjungi siput.

Pengertian Kiropterogami

Kiropterogami adalah penyerbukan dengan bantuan kelelawar. Bunga yang dipolinasi oleh kelelawar biasanya mekar di waktu malam hari, berukuran besar, berwarna cerah, dan letaknya tidak tersembunyi.

Pengertian Ornitogami

Ornitogami adalah penyerbukan dengan bantuan burung. Bunga yang dipolinasi oleh burung biasanya mengandung madu dan air, serta berwarna merah atau mengandung unsur warna merah karena burung peka terhadap warna ini. Selain itu, bentuk bunga yang dipolinasi burung biasanya khusus. Contohnya, bunga yang diserbuki oleh burung kolibri memiliki tabung nectar yang panjang dan sempit. Burung kolibri menjilat madu dengan lidahnya yang tipis dan panjang.

Pengertian Entomogami

Entomogami adalah penyerbukan dengan perantara serangga. Entomogami biasanya terjadi pada tumbuhan yang menghasilkan madu dan serbuk sari. Contoh hewannya antara lain kupu-kupu, lalat, kumbang, dan lebah. 

Saat mengisap madu, tubuh serangga tertempel serbuk sari, dan bila serangga beralih ke bunga lain atau menyentuh kepala putik bunga yang sama maka serbuk sari akan tertinggal di kepala putik tersebut sehingga terjadilah penyerbukan. 

Ciri-ciri bunga yang diserbuki serangga: 

-Mahkota dan benang sari berwana cerah 
-Memiliki kelenjar madu 
-Anthera (kepala sari) bersatu dibagian dasar atai belakangnya 
-Serbuk sari hanya sedikit, besar seperti tepung, berat, lengket dan kadang-kadang permukaannya berukir 
-Putik lengket dan kecil 
-Struktur bunga termodifikasi untuk tempat mendarat dan makan bagi serangga 
-Bunga berbau harum

Pengertian Zoidiogami

Zoidiogami adalah penyerbukan atau sampainya serbuk sari ke kepala putik dengan perantara hewan yang biasanya dilakukan oleh serangga, burung, kelelawar, dan siput. Hewan-hewan yang berperan dalam penyerbukan Zidiogami disebut pollinator.

Pengertian Hidrogami

Hidrogami adalah sampainya serbuk sari ke kepala putik dengan bantuan air. Misalnya pada tumbuhan Hydrilla, eceng gondok, dan teratai.

Pengertian Anemogami

Anemogami adalah sampainya serbuk sari ke kepala putik dengan bantuan angin. Cirri-ciri bunga yang penyerbukannya secara anemogami adalah: 

-Bunga tidak berwarna cerah 
-Bunga tidak berbau 
-Tidak memiliki kelenjar madu 
-Benang sari bertangkai panjang dan berjumbai di luar bunga 
-Putik melekat di tengah 
-Serbuk sari sangat banyak, kecil seperti bubuk, kering, ringan, dan permukaannya halus
-Struktur bunga sederhana 
-Putik berbentuk spiral atau pensil sehingga membentuk permukaan yang lebih besar untuk memudahkan menangkap serbuk sari.

Tuesday, April 2, 2013

Pengertian Depresan

Depresan berfungsi untuk mengurangi kegiatan system saraf sehingga meurunkan aktivitas pemakainya. Depresan, pada umumnya membuat susunan sistem saraf pusat menjadi pasif. Sebagai obat, zat tersebut bekerja mempengaruhi aktivitas otak dan sistem saraf pusat. Obat ini terkenal dengan sebutan obat penenang atau obat tidur. Secara medis depresan berguna untuk membantu mengurangi rasa cemas dan gelisah, meredakan ketegangan jiwa, pengobatan darah tinggi dan epilepsy. Pemakainya menjadi lambat dan kadang-kadang membuatnya tertidur. 

Ada 5 kategori utama depresan, yaitu sebagai berikut : 

1.Etanol (etil alcohol) 
2.barbiturat; mencakup obat-obatan flu seperti seconal, membutal, dan amytal. 
3.Obat penenang; yang paling banyak dipakai adalah diazepam (valium) 
4.Opiat; mencakup opium, morfin, kodein, dan metadon. 
5.Anastetik; mencakup kloroform, eter, dan sejumlah hidrokarbon lain yang mudah menguap dan biasa digunakan sebagai pelarut, misalnya benzene, toluene, dan karbon tetraklorida.

Monday, April 1, 2013

Pengertian Halusinogen

Dalam dosis sedang, halusinogen mempunyai pengaruh kuat terhadap persepsi penglihatan dan pendengaran subjek dan juga peningkatan respon emosional. Dengan dosis yang lebih tinggi, dapat terjadi halusinasi yang sebenarnya, yakni si subjek “melihat” atau “mendengar” benda-benda yang tidak ada sama sekali atau melihat benda-benda tampak seperti bergerak hidup. 

Halusinogen meliputi LSD, STP (mirip amfetamin), DMT, mesakolin (dari pohon kaktus peyote), psilosibin (dari jenis jamur), dan PCP (fenseklidin) suatu obat bius hewan. Halusinogen biasanya ditelan, tetapi dapat juga disuntikkan. Efek dari penyalahgunaan halusinogen adalah sebagai berikut : 

-Adanya perasaan yang melayang 
-Hilangnya perhatian kepada lingkungan sekitarnya 
-berat badan tidak terasa.

Pengertian Stimulan

Stimulan bersifat menstimulasi system saraf simpatetik melalui pusat di hipotalamus sehingga meningkatkan kerja (kegiatan), misalnya meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, pengecilan pupil dan peningkatan gula darah. Jadi, stimulasi memberikan rangsangan pemakainya untuk menggunakan tenaganya lebih cepat, oleh karenanya stimulan ini disebut juga “pil penggiat”. 

Stimulan dapat berupa kafein, nikotin, phenmetrazin, methyl phenidat, atau amfetamin (deksedrin, metil amfetamin, para atlit olahraga dapat meningkatkan penampilannya, misalnya berlari dengan kecepatan yang luar biasa. Amfetamin juga mempengaruhi fungsi organ-organ lainnya yang berhubungan dengan hipotalamus, seperti halnya bertambahnya rasa haus dan berkurangnya rasa lapar dan kantuk. Dalam dunia pengobatan, Amphetamin dipergunakan untuk menghilangkan rasa lelah, menghilangkan depresi, memelihara kestabilan darah selama pembedahan dan mencegah rasa syok karena pembedahan.

Sistem Ekskresi Pada Cacing Pipih

Sistem ekskresi pada cacing pipih dan cacing pita dilakukan dengan solenosit yang disebut juga dengan protonefridium atau sel api. Disebut sel api karena gerakannya seperti nyala api. Sel api menyerap sisa metabolism dari sel-sel di sekitarnya, lalu mengalirkan silia ke duktus ekskretorius.

Sistem Ekskresi Pada Coelenterata dan Porifera

Sistem ekskresi pada coelenterate dan porifera berlangsung secara difusi, dari sel tubuh ke epidermis lalu dari epidermis ke lingkungan hidupnya yang berair.

Sistem Ekskresi Pada Protozoa

Sistem ekskresi pada protozoa, pengeluaran sisa-sisa metabolism dilakukan melalui membran sel secara difusi. Protozoa mempunyai organel ekskresi berupa vakuola berdenyut (vakuola kontraktif) yang bekerja secara periodik serta berperan mengatur kadar air dalam sel. Sewaktu mengeluarkan air, sisa-sisa metabolism ikut dikeluarkan.

Sunday, March 31, 2013

Sistem Ekskresi Pada Katak


sistem ekskresi pada katak
Katak menggunakan ginjal opistonefros sebagai alat ekskresinya. Pada katak jantan, saluran ginjal dan saluran kelaminnya bersatu, sedangkan katak betina tidak. Ginjal katak dihubungkan dengan ureter di vesika urinaria. 

Saat mengalami metamorphosis, katak mengubah ekskresi ammonia menjadi urea. Hal ini terjadi saat larva berubah menjadi berudu dan hewan darat dewasa.

Sistem Ekskresi Pada Reptil

Alat ekskresi pada reptil berupa sepasang ginjal metanefros. Metanefros berfungsi setelah pronefros dan mesonefros yang merupakan alat ekskresi utama saat stadium embrio menghilang. 

Ginjal dihubungkan oleh ureter ke vesika urinaria (kandung kemih). Bentuk ureter menyempit di bagian posterior, ukurannya kecil, dan permukaannya beruang-ruang. Vesika urinaria bermuara langsung ke kloaka. 

sistem ekskresi pada reptil
Pada jenis kura-kura tertentu terdapat sepasang vesika urinaria tambahan yang juga bermuara langsung ke kloaka, dan berfungsi pula sebagai organ respirasi. Pada kura-kura betina, alat respirasi tersebut juga berperan membasahi tanah yang dipersiapkan untuk pembuatan sarang sehingga menjadikan tanah lebih lunak dan mudah digali. 

Hasil ekskresi reptil adalah asam urat. Bila dibandingkan amfibi, reptil hanya menggunakan sedikit air untuk membilas sampah nitrogen dari darah, karena sebagian besar sisa metabolisme diekskresikan sebagai asam urat yang tidak beracun. Asam urat yang dikeluarkan oleh reptil berbentuk pasta (bubur) berwarna putih. Sisa air direabsorpsi oleh bagian tabung ginjal. 

Pada beberapa anggota reptilia, misalnya buaya, selain mengekskresikan asam urat juga mengekskresikan ammonia. Kura-kura air juga mengekskresikan asam urat dan ammonia. Khusus pada kura-kura laut terjadi ekskresi garam dari sepasang kelenjar garam di kepala yang bermuara di sudut mata, sehingga sering terlihat kura-kura seperti mengeluarkan air mata. 

Beberapa anggota reptilia, misalnya ular, crocodilian, dan alligator tidak mempunyai vesika urinaria sehingga asam urat keluar bersama feses.

Sistem Ekskresi Pada Burung

Alat ekskresi pada burung berupa sepasang ginjal metanefros. Ginjal dihubungkan oleh ureter ke kloaka karena burung tidak mempunyai vesika urinaria. Tabung ginjal burung lebih banyak daripada mamalia karena kecepatan metabolisme burung sangat tinggi. Tiap 1 ml kubik jaringan korteks ginjal burung mengandung 100 sampai dengan 500 tabung ginjal. Tabung ginjal ini membentuk tabung henle kecil. 

alat ekskresi pada burung
Air dalam tubuh disimpan melalui reabsorpsi di tubulus. Di dalam kloaka juga terjadi reabsorpsi air yang menambah jumlah air dalam tubuh. Sampah nitrogen dibuang sebagai asam urat yang dikeluarkan lewat kloaka sebagai Kristal putih yang bercampur feses. 

Khusus pada burung laut, misalnya camar, selain mengekskresikan asam urat juga mengekskresikan garam. Hal ini disebabkan karena burung laut meminum air garam dan makan ikan laut yang banyak mengandung garam. Burung laut memiliki kelenjar pengekskresi garam di atas mata. Larutan garam mengalir ke rongga hidung kemudian keluar lewat neres luar dan akhirnya garam menetes dari ujung paruh.

Pengertian Konveksi Panas

Proses konveksi membawa panas melalui cairan dan gas. Bayangkan kita memanaskan ketel yang berisi air di atas kompor. Sumber panas menghangatkan air di dasar ketel melaui proses konduksi. Ketika air kian panas, air memuai dan massa jenisnya berkurang. Ini menyebabkan air bergerak ke atas dan digantikan oleh air yang lebih dingin dan rapat. Kemudian air yang dingin tadi menjadi hangat dan kerapatannya berkurang. Demikianlah seterusnya proses konveksi berlangsung.

Pengertian Konduksi Panas

Konduksi membawa panas melewati suatu objek hingga suhunya merata. Contohnya, celupkan sendok logam ke dalam minuman panas, maka gagangnya akan mulai menghangat. Cairan yang bersuhu tinggi memanaskan bagian batang sendok yang terendam di dalam minuman. Ini akan meningkatkan energi kinektik atom-atomnya sehingga bergetar dengan gaya yang besar. Panas merambat naik melaui batang sendok menuju gangangnya, akibat atom-atom yang bergetar kian keras membentur atom-atom di dekatnya dan menyebabkan atom-atom tersebut juga bergetar dengan keras.

Saturday, March 30, 2013

Pengertian Radiasi Panas

Radiasi panas adalah proses penghantaran panas yang menempuh lintasan lurus dan mampu menembus ruang hampa. Itulah alas an mengapa panas dari radiator dapat terasa dari jauh, tanpa perlu menyentuh radiator. Bentuk aliran energi seperti ini juga dinamakan perpindahan energi secara radiatif. Penghantarannya adalah radiasi inframerah. 

radiasi panas




Semua objek melepaskan energi radiatif. Makin panas suatu objek, makin radiatif energi yang dilepaskan. Suatu objek yang lebih dingin dibandingkan lingkungan sekitarnya akan makin menghangat karena ia menyerap radiasi inframerah lebih besar disbanding yang dilepaskannya. Pada suhu lebih tinggi, kisaran frekuensi dari radiasi bertambah. Filamen bola lampu berpijar putih panas pada suhu 2.0000C karena sebagian radiasinya mempunyai frekuensi yang lebih tinggi disbanding inframerah.

Pengertian Radiasi Elektromagnetik

Radiasi elektromagnetik adalah salah satu bentuk energy yang merambat pada kecepatan cahaya, yaitu 300.000 km per detik. Ketika merambat, energinya beralih bolak-balik di antara medan listrik dan magnet. Ketika medan listrik menguat maka medan magnet melemah, dan sebaliknya. Laju perpindahan antarmedan ini disebut frekuensi radiasi. Setiap radiasi elektromagnetik memiliki frekuensi masing-masing. Contohnya, gelombang radio memiliki frekuensi lebih rendah disbanding gelombang cahaya tampak, dan gelombang warna cahaya biru mempunyai frekuensi yang lebih tinggi disbanding gelombang warna cahaya merah. Frekuensi radiasi elektromagnetik yang diukur dengan satuan hertz (Hz), adalah jumlah getaran maksimum yang dicapai oleh medan listrik dalam hitungan satu detik. 

Radiasi elektromagnetik
Para ilmuwan berpendapat bahwa radiasi elektromagnetik merambat dalam bentuk gelombang. Penyebabnya, kekuatan medan listrik dan magnet senantiasa berubah-ubah naik dan turun ketika merambat menembus ruang. Panjang gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh satu daur gelombang, terhitung mulai saat medan listrik menurun (dari nilai maksimum ke nilai minimumnya) hingga kembali ke nilai maksimum. Sebab itu, panjang gelombang adalah sama dengan kecepatan cahaya dibagi frekuensi gelombang. Sinyal dari stasiun radio yang berfrekuensi siaran 1.200 kilohertz (atau 1.200.000 Hz) memiliki panjang gelombang sekitar 250 meter.

Pengertian Kelenjar Langerhans (Pankreas)

Pulau-pulau langerhans adalah sekelompok kecil sel-sel yang tersebar di seluruh pankreas dan kaya akan pembuluh darah. Kelenjar langerhans menghasilkan hormon insulin dan glucagon. Insulin berfungsi mengubah gula darah (glukosa) menjadi gula otot (glikogen) di hati sehingga mengurangi kadar gula dalam darah. Glucagon berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa. 

Kekurangan hormon insulin dapat mengakibatkan diabetes mellitus (kencing manis) akibat kadar gula dalam darah naik.

Kelenjar Anak Ginjal (Glandula Adrenal)

Kelenjar adrenal adalah dua struktur kecil yang terletak di atas tiap ginjal, kelenjar ini kaya akan persendian darah. Baik secara anatomi ataupun fungsional, kelenjar anak ginjal terdiri dari dua bagian yang berbeda. Bagian luar disebut korteks adrenal dan bagian dalam disebut medulla adrenal. Bagian medulla menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin). Hormon ini sering disebut hormon kerja yang berpengaruh terhadap penyempitan pembuluh darah sehingga mengakibatkan tekanan darah dan denyut jantung meningkat, mengubah glikogen (gula otot) menjadi glukosa (gula darah), bersama hormon insulin (secret dari kelenjar pancreas) adrenalin mengatur kadar gula dalam darah sampai 0,1%. 

kelenjar adrenal

Bagian korteks (bagian luar) mensekresikan hormon kortin (kortison dan deoksikortison). Kekurangan hormon ini menyebabkan penyakit adison, yang gejalanya antara lain tekanan darah rendah dan nafsu makan hilang. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian pada penderita yang telah mengidap penyakit ini selama dua tahun.

Friday, March 29, 2013

Pengertian Kelenjar Timus

Kelenjar timus merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormone pertumbuhan dan setelah dewasa tidak berfungsi lagi.

Pengertian Kelenjar Anak Gondok (Glandula Paratiroid)

Kelenjar Anak gondok mensekresikan hormon yang dinamakan parathormon (PTH). Kelenjar anak gondok terdiri dari empat struktur kecil menempel di permukaan belakang kelenjar tiroid. Peranan hormon ini adalah untuk metabolism kalsium dan fosfat. 

pengertian kelenjar anak gondok




Hipoparathormon (kekurangan parathormon) menyebabkan gejala kejang otot, sedangkan hiperparathormon menyebabkan kelainan pada tulang seperti rapuh, bentuk abnormal, mudah patah. Selain itu, kelebihan kalsium yang apabila diekskresikan dalam air seni bersama ion fosfat dapat menyebabkan batu ginjal.

Pengertian Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)

Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang terdapat di leher bagian depan di bawah jakun dan terdiri dari dua lobus. Hormon terpenting yang disekresikan adalah tiroksin. Tiroksin terdiri dari asam amino yang mengandung yodium. 

pengertian kelenjar tiroid

Hipertiroid (kelebihan produksi hormon tiroid) menyebabkan hipermetabolisme atau disebut juga morbus basedowi dengan tanda-tanda: gugup, nadi dan napas cepat tidak teratur, mulut ternganga, dan mata lebar (eksoftalmus). Hipotiroid (kekurangan hormon tiroid) sebelum dewasa menyebabkan kretinisme (kerdil), penderita tidak dapat mencapai pertumbuhan fisik dan mental yang normal. Hipotiroid pada orang dewasa menyebabkan miksedema dengan gejala: laju metabolisme rendah, berat badan berlebihan, bentuk badan menjadi besar, dan rambut rontok.

Thursday, March 28, 2013

Pengertian Kelenjar Epifisis

Kelenjar epifisis terdapat di otak bagian atas, sampai sekarang belum diketahui dengan pasti hormon yang dihasilkan dan pengaruhnya.

Pengertian Kelenjar Hipofisis (Pituitari)

Kelenjar hipofisis terdapat pada lekukan tulang selatursika di bagian tengah tulang baji dan berukuran kurang lebih sebesar kacang arcis. Kelenjar ini terdiri dari tiga lobus, yaitu lobus anterior, lobus intermediet, dan lobus posterior. Lobus intermediet terdapat dalam kelenjar pituitari bayi, sedangkan pada orang dewasa hanya menyerupai sisa saja. 





Meskipun kecil ukurannya, tetapi hipofisis memegang peranan penting dalam koordinasi kimia tubuh sehingga sering disebut master of gland. Berikut ini akan dibahas tentang kelenjar hipofisis bagian anterior, posterior dan tengah. 


a. Kelenjar hipofisis bagian anterior kelenjar hipofisis bagian anterior merupakan penghasil hormon yang paling beragam dan mempengaruhi bermacam-macam organ. Hormon hanya diperlukan dalam jumlah tertentu. Jika suatu hormon dihasilkan kurang atau berlebihan akan membawa akibat-akibat yang tidak diinginkan. Misalnya jika hormon somatotrof terlalu berlebihan (hipersekresi) akan menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme). Apabila hipersekresi hormone somatotrof terjadi di usia dewasa, akan menyebabkan pertumbuhan ujung-ujung tulang kea rah samping (akromegali). Sebaliknya, jika hormon somatotrof terlalu sedikit (hiposekresi) akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan atau kekerdilan (dwarfisme). 

b. Kelenjar hipofisis bagian posterior dan bagian tengah hipofisis bagian tengah hanya menghasilkan melanosit stimulating hormon (MSH). Hormon ini mempengaruhi warna kulit individu.