Hanya sedikit objek kasat mata yang menghasilkan sinar. Kebanyakan yang lain dapat dilihat karena memantulkan sebagian sinar yang menerpanya. Ada objek yang terlihat berkilau atau benderang karena memantulkan hampir seluruh sinar yang menimpanya. Objek yang terlihat benderang tetapi kabur menghamburkan sinar yang dipantulkannya. Objek yang terlihat kelam menyerap hampir seluruh sinar yang menimpanya dan diubah menjadi panas. Cermin menghasilkan bayangan begitu jelas karena cermin tidak mengusik tatanan berkas sinar yang dipantulkannya.
Home » Archives for 2013-04-07
Tuesday, April 9, 2013
Pengertian Cahaya
Cahaya merupakan bentuk radiasi elektromagnetik. Cahaya dapat dihamburkan, dipantulkan, dibiaskan dan dilenturkan. Panjang gelombang cahaya tampak lebih pendek dibanding panjang gelombang radio dan radiasi inframerah, tetapi lebih panjang dibanding radiasi ultraviolet dan sinar X. setiap warna cahaya memiliki panjang gelombang khusus. Cahaya tampak mempengaruhi zat kimia di ujung-ujung saraf yang terletak di dinding belakang dalam bola mata manusia. Ujung-ujung saraf ini kemudian mengirim sinyal ke otak, yang menerjemahkan sinyal sebagai cahaya. Tidak ada yang dapat melaju lebih cepat dari pada cahaya. Kecepatan rambat cahaya dalam ruang hampa udara sekitar 300.000km per detik, tetapi cahaya merambat sedikit lebih lambat ketika melalui bahan-bahan seperti udara, kaca, atau air.
Hukum Ketiga Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika menyatakan bahwa ada suhu minimum yang disebut bob mutlak. Pada suhu tersebut, materi mengandung energi panas dalam jumlah yang paling sedikit dan tidak dapat lebih dingin lagi.
Adalah tidak mungkin bagi suatu benda untuk mencapai suhu pada angka nol mutlak, karena benda pada suhu tersebut akan segera menyerap panas dari lingkungan sekitar. Non mutlak adalah -273,150C.
Banyak perhitungan termodinamika yang menggunakan nilai suhu pada skala termodinamika, yang menetapkan nol mutlak pada 0 K (nol Kelvin). Persamaan-persamaan yang menjelaskan sifat-sifat gas umumnya menggunakan satuan suhu termodinamika. Volume gas pada tekanan tetap selalu sebanding dengan kenaikan suhunya, di atas non mutlak. Jika gas dipertahankan dalam volume tetap, tekanannya meningkat sebanding dengan suhu termodinamika.
Hukum Kedua Termodinamika
Hukum kedua termodinamika menyatakan bahwa semua prose salami senantiasa cenderung meningkatkan entropi. Entropi adalah ukuran ketidakteraturan alam semesta. Salah satu konsekuensinya, panas mengalis dari tempat panas ke tempat dingin.
Dalam proses tersebut, panas yang terkumpul di dalam objek panas menyebar dan menjadi kurang teratur, sehingga terjadi kenaikan entropi. Panas tidak mengalir secara alami dari tempat panas ke tempat dingin.
Entropi juga memegang peran penting dalam reaksi kimia. Banyak reaksi menaikkan entropi dengan cara mengubah energi kimia menjadi energi panas, yang kemudian menyebar ke lingkungan sekitar. Beberapa reaksi tersebut melepaskan gas, yang partikel-partikelnya lebih renggang dan kurang teratur dibanding zat cair dan zat padat.
Hukum Pertama Termodinamika
Hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Konsekuensinya, jumlah energi yang mengalir masuk ke suatu piranti sama besar dengan jumlah energi yang keluar. Misalnya pada lampu listrik, energi mangalir masuk ke lampu dalam wujud listrik. Lampu menghasilkan panas dan cahaya ketika arus listrik mengalirinya, dan jumlah total energi panas dan cahaya yang dilepaskan oleh lampu setara dengan jumlah energi listrik yang digunakan oleh lampu. Dengan kata lain, jumlah energi tidak berubah ketika lampu berpijar. Energi hanya berubah dari satu wujud ke wujud lain.
Pengertian Termodinamika
Termodinamika adalah pengetahuan tentang hukum-hukum yang mengatur arah aliran panas dan perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain.
Kajian termodinamika dimuali pada abad ke-19. Para ilmuwan menggunakan hasil dari berbagai percobaan sebagai landasan untuk merumuskan hukum-hukum yang menggambarkan perilaku panas dan energi di alam. Hukum-hukum ini membantu para ahli mesin memperbaiki rancangan berbagai jenis mesin seperti mesin uap, yang mengubah energi kimia yang terkandung di dalam bahan bakar menjadi energi panas dan selanjutnya energi gerak. Kemudian para ilmuwan menyadari bahwa hukum-hukum ini juga berlaku pada segala proses, mulai dari kerja mesin diesel hingga proses-proses biologi dalam makhluk hidup.
Monday, April 8, 2013
Fungsi Darah
Darah manusia terdiri atas dua komponen, yaitu plasma darah (cairan darah) dan sel-sel darah. Seperti mamalia lainnya, fungsi utama darah pada manusia adalah sebagai berikut:
1. Mengangkut oksigen dan karbon dioksida dari alat pernapasan ke jaringan-jaringan di seluruh tubuh.
2. Mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh
3. Mengangkut sisa-sisa metabolisme kea lat ekskresi
4. Mengedarkan hormon dari kelenjar hormon ke tempat yang membutuhkan.
Sistem Gerak Pada Manusia
Tulang merupakan alat gerak pasif dan otot merupakan alat gerak aktif. Gerakan tubuh terjadi karena adanya kerja sama antara tulang dan otot. Otot dikatakan alat gerak aktif karena mampu berkontraksi untuk menggerakkan tulang.
Rangka manusia terdiri dari tulang rawan (kartilago) yang dihasilkan dari sel-sel mesenkima terbentuk. Setelah kartilago terbentuk, bagian dalamnya akan berongga dan terisi osteoblas (sel-sel pembentuk tulang). Proses penulangan ini disebut osifikasi.
Berdasarkan matriksnya, jaringan tulang dibedakan atas tulang kompak, jika matriksnya padat dan rapat, dan tulang spons jika matriknya berongga.
Rangka manusia berfungsi untuk member bentuk tubuh, melindungi alat tubuh yang vital, menahan dan menegakkan tubuh, tempat pelekatan otot, tempat menyimpan zat kapur, dan tempat pembentukan sel darah.
Tulang di dalam tubuh dapat berhubungan secara erat atau tidak erat. Hubungan antartulang disebut artikulasi. Bila hubungan tulang dengan tulang digunakan untuk suatu gerakan, diperlukan suatu bentuk khusus yang disebut sendi. Macam hubungan tulang adalah sinatrosis, diartrosis, dan amfiartrotis.
Sinatrosis adalah hubungan antartulang yang tidak memungkinkan adanya gerakan. Diartrosis adalah hubungan antartulang yang memungkinkan terjadinya gerakan. Amfiartrosis adalah hubungan antar tulang yang memungkinkan adanya sedikit gerakan.
Otot merupakan alat gerak aktif, berdasarkan jenisnya dibedakan menjadi tiga yaitu: otot rangka, otot polos, dan otot jantung. Berdasarkan sifat kerja, otot dapat dibedakan menjadi otot antagonis dan sinergis. Mekanisme gerak otot, didasarkan adanya dua set filamen di dalam sel otot kontraktil yang berupa filamen aktin dan filamen miosin.
Mekanisme gerak otot merupakan proses pembebasan dan penggunaan energi. Rangsangan diterima oleh asetikolin yang mengakibatkan aktomiosin mengerut dan dalam pengerutan ini diperlukan energi dari pemecahan ATP menjadi ADP dan ADP menjadi AMP. Dengan demikian otot berkontraksi. ATP (Adenin Tri Posphat) merupakan sumber energi penting untuk kontraksi otot. ATP berasal dari oksidasi karbohidrat dan lemak.
Kelainan Pada Otot
Kelainan pada otot dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
1. Atrofi
Atrofi merupakan suatu keadaan mengecilnya otot sehingga kehilangan kemampuan berkontraksi.
2. Kelelahan otot
Kelelahan otot terjadi karena terus menerus melakukan aktivitas, dan bila ini berlanjut dapat terjadi kram.
3. Tetanus
Tetanus adalah otot yang terus menerus berkontraksi (tonus atau kejang) akibat serangan bakteri Clostridium tetani.
4. Miestania Gravis
Miestania gravis adalah melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Penyebabnya belum diketahui dengan pasti.
5. Kaku leher (stiff)
Stiff adalah peradangan otot trapesius leher sehingga leher terasa kaku. Stiff terjadi akibat kesalahan gerak.
Fungsi otot
Otot dapat berkontraksi karena adanya rangsangan. Umumnya otot berkontraksi bukan karena satu rangsangan, melainkan karena suatu rangkaian rangsangan yang berurutan. Rangsangan kedua memperkuat rangsangan pertama dan rangsangan ketiga memperkuat rangsangan yang kedua. Dengan demikian terjadilah ketegangan atau tonus yang maksimum. Tonus yang maksimum terus-menerus disebut tetanus.
Otot jantung
Otot jantung mempunyai struktur yang sama dengan otot lurik hanya saja serabut-serabutnya bercabang-cabang dan saling beranyaman serta dipersarafi oleh saraf otonom. Letak inti sel di tengah. Dengan demikian, otot jantung disebut juga otot lurik yang bekerja tidak menurut kehendak.
Otot polos
Otot polos disebut juga otot tak sadar atau otot alat dalam (otot viseral). Otot polos tersusun dari sel-sel yang membentuk kumparan halus. Masing-masing sel memiliki satu inti yang letaknya di tengah. Kontraksi otot polos tidak menurut kehendak, tetapi dipersarafi oleh saraf otonom. Otot polos terdapat pada alat-alat dalam tubuh, misalnya pada:
1. Dinding saluran pencernaan
2. Saluran-saluran pernapasan
3. Pembuluh darah
4. Saluran kencing dan kelamin.
Otot Lurik (Otot Rangka)
Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot ini bekerja di bawah kesadaran. Pada otot lurik, fibril-fibrilnya mempunyai jalur-jalur melintang gelap (anisotrop) dan terang (isotrop) yang tersusun berselang-selang. Sel-selnya berbentuk silindris dan mempunyai banyak inti.
Otot rangka dapat berkontraksi dengan cepat dan mempunyai periode istirahat berkali-kali. Otot rangka ini memiliki kumpulan serabut yang dibungkus oleh fasia propia. Kumpulan serabut yang dibungkus oleh selaput fasia superfasialis.
Gabungan otot berbentuk kumparan dan terdiri dari bagian:
1. Ventrikel (empal), merupakan bagian tengah yang menggembung.
2. Urat otot (tendon), merupakan kedua ujung yang mengecil.
Urat otot (tendon) tersusun dari jaringan ikat dan bersifat keras serta liat. Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai berikut ini:
1. Origo merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah kedudukannya ketika otot berkontraksi.
2. Insersio merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi.
Otot yang dilatih terus menerus akan membesar atau mengalami hipertrofi. Sebaliknya kalau otot tidak digunakan (tidak ada aktivitas) akan menjadi kisut atau mengalami atrofi.
Pengertian Osteoporosis
Osteoporosis dicirikan dengan tulang yang ringan. Penghancuran tulang lebih cepat daripada pembentukannya yang disebabkan meningkatnya jumlah osteoklas (perombak tulang). Tulang penderita Osteoporosis menjadi berpori dan ringan; tulang kompaknya lebih tipis dan kurang padat dibandingkan tulang yang normal; tulang sponsnya lebih sedikit mengandung trabekula.
Berkurangnya massa tulang (tulang kurang padat) sering menyebabkan tulang mudah patah. Yang paling sering adalah tulang belakang dan tulang panggul.
Osteoporosis terutama mengancam wanita yang telah menopause (berhenti haid), karena produksi hormone estrogen berkurang. Estrogen ini berfungsi mengatur kepadatan massa tulang. Kurang berolahraga serta diet kurang kalsium dan protein juga dapat memperparah Osteoporosis.
Secara tradisional, Osteoporosis dapat diatasi dengan pemberian kalsium dan vitamin D, berolahraga, dan pemberian estrogen. Cara yang lebih baru adalah memberikan obat atau hormon yang mencegah aktivitas osteoklas. Cara lain adalah dengan memberikan hormon yang meniru kerja hormon estrogen, tapi sel targetnya hanya pada jaringan tulang tanpa menstimulasi jaringan payudara dan rahim. Cara-cara baru tersebut tidak untuk penyembuhan, tetapi untuk meningkatkan massa tulang dan mencegah tulang mudah patah.
Sunday, April 7, 2013
Rangka Apendikuler
Rangka apendikuler terdiri atas pinggul, bahu, telapak tangan, tulang-tulang lengan, tungkai dan telapak kaki. Secara umum rangka apendikuler menyusun alat gerak, yaitu tangan dan kaki yang dibedakan atas rangka bagian atas dan rangka bagian bawah. Tulang rangka apendikuler terdiri atas beberapa tulang diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Tulang selangka
Tulang selangka atau tulang leher membentuk bagian depan bahu.
2. Tulang belikat
Tulang belikat terdapat di atas sendi bahu dan merupakan bagian pembentuk bahu.
3. Tulang pangkal lengan, pengumpil, hasta
Tulang pangkal lengan bersama dengan tulang pengumpil dan tulang hasta menyusun alat gerak yaitu tangan.
4. Tangan
Tulang tangan tersusun atas tulang-tulang pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari tangan. Tangan disusun oleh karpal skafoid, lunate, triquetrum, pisiform, trapesium, trapesoid, kapitatum, hamate. Telapak tangan (metacarpal) terdiri dari bagian dasar, batang dan kepala. Jari tangan terdiri dari tiga ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua ruas.
5. Tulang apendikuler bagian bawah terdiri atas beberapa tulang yang menyusun kaki (alat gerak bagian bawah).
Kaki terdiri atas tulang kaki dan telapak kaki. Tulang kaki disusun oleh tulang paha, tempurung lutut, tulang kering dan tulang betis. Pergelangan kaki disusun oleh tulang tumit, kalkaneus, talus, kuboid, navikular, kuneiformis, dan jari-jari.
Rangka Aksial
Rangka aksial terdiri dari tulang belakang (vertebrata), tulang tengkorak, dan tulang rusuk.
1. Tengkorak
Tengkorak berfungsi melindungi otak. Hubungan tulang yang terdapat pada tempurung kepala bersifat suture, yaitu tidak dapat digerakkan.
2. Tulang Belakang
Pada tulang belakang terjadi pelengkungan-pelengkungan yang berfungsi untuk menyangga berat dan memungkinkan manusia melakukan berbagai jenis posisi dan gerakan, misalnya berdiri, duduk, atau berlari.
3. Hoid
Hoid merupakan tulang yang berbentuk huruf U, terdapat di antara laring dan mandibula. Hoid berfungsi sebagai tempat pelekatan beberapa otot mulut dan lidah.
4. Tulang dada dan rusuk
Tulang dada dan rusuk bersama-sama membentuk perisai pelindung bagi organ-organ penting yang terdapat di dada, yaitu paru-paru dan jantung. Tulang rusuk juga berhubungan dengan tulang belakang.
Sendi Luncur
Pada sendi luncur, kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos. Contohnya sendi antartulang pergelangan tangan, antartulang pergelangan kaki, antartulang selangka, dan tulang belikat.
Sendi Pelana
Pada sendi pelana, kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk pelana dan berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas, seperti gerakan orang naik kuda. Misalnya, sendi antara tulang telapak tangan dan tulang pergelangan tangan dan ibu jari.
Sendi Putar
Pada sendi putar, ujung tulang yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain. Bentuk seperti ini memungkinkan untuk gerakan rotasi dengan satu poros, misalnya, antara tulang hasta dan pengumpil, dan antara tulang atlas dengan tulang tengkorak.
Sendi Engsel
Pada sendi engsel, kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu. Misalnya, pada siku, lutut, mata kaki, dan ruas antar jari.
Sendi Peluru
Pada sendi peluru, kedua ujung tulang berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini memungkinkan gerakan yang bebas dan dapat berporos tiga. Misalnya sendi pada gelang bahu dan gelang panggul.
Subscribe to:
Posts (Atom)