Thursday, November 22, 2012

Dialisis Darah

Pada tahun 1950, peneliti medis menciptakan ginjal buatan, berdasarkan proses dialisis. Mesin ini bekerja layaknya sebuah ginjal yang membersihkan darah melalui cara difusi sederhana. Mesin dilengkapi dengan pipa panjang berisi larutan yang komposisinya seperti plasma darah. Larutan ini berada di satu sisi pipa saja dan dibatasi oleh membrane berpori. Bila mesin dinyalakan, darah pasien yang penuh dengan sisa metabolisme akan mengalir sepanjang pipa yang kosong. Setelah darah memenuhi pipa, sisa metabolime mengalami difusi ke dalam larutan yang tersedia dalam pipa tadi. Setelah disirkulasikan beberapa kali sepanjang pipa mesin dan arteri tubuh, darah pasien diberi heparin, agen hati penggumpalan agar darah tidak membeku selama mengalir di dalam pipa mesin, kemudian diberi zat koagulasi pada saat darah masuk ke dalam vena.


Altenatif yang dapat diharapkan untuk dialisis berjangka panjang bagi kerusakan ginjal yang kronis ialah pencangkokan ginjal baru. Operasinya secara teknis sederhana. Ginjal ditempatkan di dalam rongga perut bagian bawah, arteri dan vena disambungkan pada arteri dan vena usus masing-masing. Kemudian ureter dihubungkan dengan kandung kemih (vesika urinaria).

Masalah utama pada pencangkokan ginjal ialah masalah penolakan system imun. System imun resipien akan mengenali ginjal cangkokan itu sebagai “benda asing” dan lalu merusaknya. Berbagai obat yang ditemukan efektif untuk menekan mekanisme imun tubuh tersebut. Dengan menggunakannya secara hati-hati, banyak ginjal yang dicangkok tetap berfungsi selama bertahun-tahun. Penolakan system imun tidak terjadi bila ginjal berasal dari donor yang kembar identik dengan resipien. Pada transplantasi antarkembar identik, tidak diperlukan obat-obatan imunosupresif, dan ginjalnya dapat bertahan lama.

Title Post: Dialisis Darah
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Author: Unknown

Terimakasih sudah berkunjung, Jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar

No comments:

Post a Comment