Friday, November 23, 2012

Plastida



Plastida adalah organel pada sel tumbuhan. Ada 3 macam plastida yaitu:

1.Kromoplas, yaitu plastida berwarna karena mengandung pigmen selain klorofil

2.Leukoplas, yaitu plastida yang berwara putih berfungsi untuk menyimpan amilum (amiloplas), minyak (elaioplas), dan protein (aleuroplas)

3.Kloroplas, yaitu plastid yang berwarna hijau karena mengandung klorofil.

Kloroplas seperti plastida lainnya di sebelah luar dibatasi oleh dua lapisan membrane atau membrane rangkap. Batas luar membrane melingkupi matriks yang dinamakan stroma dan suatu system membrane yang meluas. Membrane dalam terlipat berpasangan yang disebut lamella. Secara berkala lamella ini membesar sehingga terbentuk gelembung pipih terbungkus membrane dan dinamakan tilakoid. Struktur ini tersusun dalam tumpukan, mirip koin. Tumpukan tilakoid dinamakan grana. Pada tilakoid terdapat unit fotosintesis yang berisi molekul pigmen seperti klorofil a, klorofil, karoten, dan xantofil.

Analisa kimia dari kloroplas menunjukkan kloroplas terdiri dari protein, fosfolipid, pigmen hijau dan kuning, DNA dan RNA.

Mitokondria


Mitokondria mempunyai dua lapisan membrane atau membrane rangkap, yaitu membrane luar dan membrane dalam. Membrane luar, permukaannya halus dan membrane dalam berlekuk-lekuk. Pelekukan ini disebut Krista. Pada bagian Krista terdapat enzim untuk fosforilasi oksidatif dan system transport electron, sedangkan enzim untuk siklus kerbs dan asam lemak terdapat dalam ruang matriks. Membrane dalam membagi mitokondria menjadi dua ruang yaitu :


1.Ruang intermembran

Ruang intermembran merupakan ruangan yang sempit di antara membrane luar dan membrane dalam. Membrane luar dapat dilalui semua molekul kecil dan tidak dapat dilalui protein dan molekul besar.

2.Matriks Mitokondria

Matriks mitokondria merupakan ruang yang diselubungi oleh membrane dalam. Beberapa langkah metabolismeterjadi dalam matriks. Protein yang berperan dalam respirasi  termasuk enzim membuat ATP, dibuat dalam membrane dalam. Membrane dalam juga memiliki permukaan yang luas sehingga dapat meningkatkan produktivitas respirasi seluler. Bagian dalam matriks juga banyak mengandung protein dan DNA, ribosom dan beberapa jenis RNA. Karena adanya DNA, RNA dan ribosom, maka mitokondria dapat mensintesis protein sendiri.

DNA mitokondria merupakan sandi untuk protein dan enzim structural membrane dalam, sedang DNA nucleus sebagai sandi untuk protein matriks dan membrane dalam. Pada sel-sel yang aktif atau memiliki metabolism tinggi, pada mitokondrianya banyak terdapat Krista, misalnya sel otot jantung mempunyai banyak mitokondria dengan Krista yang rapat.

Ribosom dan Lisosom



Ribosom berupa organel kecil tersusun oleh RNA ribosom dan protein. Terdapat pada semua sel hidup, mempunyai bentuk bundar. Ribosom terdapat bebas di sitoplasma dan melekat pada reticulum endoplasma kasar. Ribosom mempunyai fungsi dalam sintesis protein. Pada waktu sintesis protein ribosom mengelompok membentuk poliribosom atau polisoma.


Lisosom berbentuk agak bulat dan dibatasi membrane tunggal. Lisosom dihasilkan oleh badan golgi yang penuh protein. Pada tahun 1955, para ahli biologi menemukan partikel-partikel yang sangat halus di dalam sitoplasma dengan menggunakan teknik ultra sentrifugasi. Oleh Christian de Duve, partikel halus yang ternyata berbentuk kantong-kantong kecil dinamakan lisosom. Lisosom berisi enzim yang dapat memecahkan (mencerna) polisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat, dan protein. Karena itu lisosom berperan dalam pencernaan intra sel, misalnya pada protozoa, atau sel darah putih, juga dalam autofagus. Sebagai contoh, ketika kecebong berubah menjadi katak, ekornya diserap secara bertahap. Sel-sel ekornya yang kaya akan lisosom mati dan hasil penghancurannya digunakan dalam pertumbuhan sel-sel baru yang berkembang. Lisosom terutama ditemukan pada sel hewan.

Retikulum Endoplasma


Retikulum Endoplasma merupakan system perluasan membrane-membran yang saling berhubungan yang membentuk saluran pipih seperti tabung di dalam sitoplasma. Dalam pengamatan mikroskop, Retikulum Endoplasma tampak seperti saluran berkelok-kelok dan jala yang berongga-rongga. Saluran-saluran tersebut berfungsi untuk membantu gerakan substansi-substansi dari satu bagian sel ke bagian lainnya. Dalam sel terdapat dua tipe reticulum endoplasma, yaitu reticulum endoplasma kasar dan reticulum endoplasma halus.



Disebut reticulum endoplasma kasar karena pembentukannya diselubungi oleh ribosom sehingga membrane ribosom kelihatan seperti helaian panjang kertas pasir. Ribosom adalah tempat sintesis protein.

Protein yang disintesis pada ribosom yang melekat pada reticulum endoplasma biasanya ditujukan untuk luar sel. Contohnya, sel-sel yang khusus untuk mensekresikan protein misalnya sel pancreas yang menghasilkan hormone insulin mengandung reticulum endoplasma kasar yang besar.

Setelah protein selesai dibuat oleh ribosom dipermukaan reticulum endoplasma, protein tersebut diangkut ke ruangan dalam reticulum endoplasma. Dalam saluran ini protein mungkin diubah oleh enzim-enzim yang berada di permukaan dalam membrane reticulum endoplasma, biasanya ditambah dengan molekul karbohidrat. Apabila protein telah mencapai reticulum endoplasma, protein tersebut disimpan dalam membrane kecil yang mengandung kantong yang disebut vesikula. Vesikula ini dibentuk dari irisan reticulum endoplasma halus yang berhubungan dengan reticulum endoplasma kasar.

Jadi fungsi reticulum endoplasma kasar adalah mendukung sintesis protein dan menyalurkan bahan genetic antara inti sel dengan sitoplasma.


Reticulum endoplasma halus tidak ditempeli ribosom sehingga permukaannya halus. Reticulum endoplasma halus memiliki enzim-enzim pada permukaannya yang berfungsi untuk sintesis lipida, glikogen dan persenyawaan steroid seperti kolesterol, gliserida dan hormon.